Wednesday, October 18, 2006

Anak tukang sampah

Anak itu pergi...
Ya, anak seorang tukang sampah sebuah kantor jasa itu pergi
Kemarin, ia masih berada disana menemani bapak tercintanya bergulat dengan sampah dan peluh

Tapi hari ini ia tidak ada
Hanya lelaki tua berbungkus kulit melegam tanpa irama apapun di tubuhnya
Tidak lagi terlihat semangat dan ketegaran di wajahnya
Kini sedih dan kesepian bertahta dalam dadanya

Anak itu pergi...
Anak itu telah mendahului kehendak-Mu
Ia putuskan untuk menghadap tanpa panggilan-Mu
Membawa satu derita dan seribu tanya untuk-Mu

Baginya, lebih cepat selesai adalah terbaik
Kecacatannya tak sanggup menyumbang apapun untuk lelaku tua itu
Kecacatannya tak bisa beri pengorbanan berbuah bangga
Baginya ia sendiri adalah korban...

Anak itu pergi di iringi surat pamit dalam sakunya
Dia bilang, ia pergi juga untuk bertemu ibu yang tak pernah ia kenal
Dan terakhir... "Bapakku sayang, doakan aku agar Tuhan memaafkan keputusanku,
jika Ia menerimaku, Aku akan memohon padanya untuk merubah nasib Bapakku".