Wednesday, October 11, 2006

Sahabat


Teman, duduklah barang sebentar
Kusediakan bangkai pohon yang tumbang ditebas zaman sebagai alasnya

Mari kita mengusap peluh
Tolong, jangan kau undang air mata
Rintih yang kau lagukan sudah lebih dari cukup

Jangan kau lupa akupun merasakannya
Kita memang tergilas roda nasib
Kita sedang tergerus takdir jahanam
Setengah keyakinan kita tercerabut oleh kenyataan

Jangan kau buang doa dari hatimu
Jangan kau hentikan pinta dari mulutmu
Belantara hidup akan semakin sulit dilalui tanpa itu semua

Senyumlah...
Meski itu mahal
Semangatlah...
Meski itu terkoyak