Terlambat, terlambat kau datang
Terlalu cepat, terlalu cepat aku pergi
Seharusnya hari akan indah
Tapi tak akan pernah
Pesonaku dan pesonamu sempat berpagut
Dan kandas dalam bisu
Hanya tatapan kita yang bersentuhan
Tanpa bertukar kata
Punggungku dihadapanmu
Wajahmu di balik lirik mataku
Aku tak tahu senyum itu untuk apa
Kau tak mengerti lidahku kelu karena apa
Satu kerlingan mata
Satu kelebatan rasa...
Mungkin pernah lahir
Bukan untuk tumbuh
Namun untuk binasa