Monday, January 22, 2007
Hilang
Matikanlah semua yang bernama cinta dari hatiku
Tak ingin menahan sembilu lebih lama
Matikanlah segala rasa dalam bilik-bilik harapan
Tak sanggup lagi ku menanggung
Tanpa rasa can cinta, sudah lebih dari cukup aku merana
Hapuslah semua!.. Musnahkan!!...
Kosonglah wahai batinku... keringlah danau air mata
Jiwa ini terlalu rapuh untuk itu semua
Doaku menjulang pada-Mu
Cinta abadi telah patah
Ketika kutemukan kembali
Sadar bahwa segalanya telah lama punah
Sesal apa lagi yang harus kudapat
Kenangan terlanjur mengalir dalam nadi
Sedang ia memilih membuangku
Aku harus hidup dengan itu???
Rubahlah hatiku menjadi batu
Jelma-lah pantai kalbu sebagai padang gurun
Mengapa semua rasa harus bangkit dari peraduan kekal?
Mengapa tak kau bangkitkan lebih banyak iblis dalam diriku?
-Bogor, 21 Januari 2007-
Thursday, January 18, 2007
Planning... and do it!
Trying to build my own house
Wednesday, January 10, 2007
Membatin
Cahaya menggeliat di gerbang pagi
Kembali jiwa lanjutkan perjalanan
Riak-riak gelisah bergemericik
Sampai peluh menyentuh senja
Jengah dalam penantian
Seperti hulu menanti hilir untuk jawaban
Buntu datang tawarkan sengsara
Senyum getir menjadi peraduan
Jika takdir bukanlah akhir
Akal tetap terjunjung
Sampai jasad berkalang tanah
Tanpa nama dan tanda
ketika mati adalah pilihan
Aral tersisa tak perlu disudahi
Meski sendu tetap mengikuti
Biarkan beku dalam ajal
Subscribe to:
Posts (Atom)