Monday, May 28, 2007

Menunggu

menjemput mimpi digerbang pagi
persembahkan puisi dalam sebait rasa
terus begini semasa hidup
dalam bungkam dan bisumu
perihku tersaji dilengkung malam
sampai hatimu terbuka
sampai tanganmu terbuka
menunggu sebaris jawaban
sampai mati...

Di Perbatasan Jingga


ketika jingga sampai di perbatasan
hati tak ubahnya pualam
dingin, karena udara bernyanyi sunyi
kupanggil bayangmu untuk selimuti
kuminta senyummu untuk membelai
dan langit sediakan hangat

Cukup Hanya Tersirat

aku seperti ini adanya
dan memang begini...
mungkin selalu sulit kau hadapi
hingga kata harus tertahan
agar kau tak menarik langkah
pijakanku memang disini
mengamatimu dibalik harapan
lugas tak bisa kau terima
tersiratpun tak apa
selama kau tahu dan mengerti
sudah cukup membuatku tersenyum

Monday, May 14, 2007

Jembatan jiwa


hujan... tirainya bening menembus gelap
ukir senyum dalam naungan perih
jembatan jiwa kulangkah samar
lambaian rindu disambut diam

sepi menyentuh rasanya abadi
oh, air mata kapan terhenti
pada siapa aku mengadu
puisiku semakin bisu

Kuningan 10-12 Mei 2007


terbang tinggi lintasi langit lamunan
masih kukepakkan sayap-sayap mimpi yang lelah
jengah juga menjalin harapan demi harapan
kuputuskan saja untuk menepi

Monday, May 07, 2007

Mimpi Buruk


kalaupun pagi dapat kutemui nanti
kuingin Tuhan sempatkan aku melihatnya
pun jika pagi tak jadi datang untukku
kuharap neraka tak mengisi malam

malam, malam ini....
seoga tak panjang
malam, malam ini....
enggan kulalui

Saturday, May 05, 2007

Melatiku


melati mekar menggoda kalbu
tangkainya merunduk anggun
sesekali terangguk angin
satu tarian telah memesona mata

putih mahkota dalam makna rapuh
dadaku sesak seketika
seakan ia mengerti
ketika mataku berkilatan duka

melatiku...
duniaku begitu keruh
melatiku...
tak sabar ingin aku memetikmu

Danau air mata



aku ingin singgahi danau air matamu
mengundang matahari untuk menguapkannya
mengisinya kembali dengan hujan kebahagiaan