Thursday, October 23, 2008

bintang kertas


tersebut dua nama disetiap lipatan
namamu dan namaku
lalu kubiarkan berpangku di atas rebahku
bintang kertas, berikan mimpi yang kumau...

siluet di bulan oktober


hujan merajam setelah mega berubah buram
rintiknya menggeram hingga tanah lembab dan lebam
semua yang terlihat kini tersamar mendung
segala yang terpendam kini hadir dihadapan mata hati
siluetmu dalam kanvas langit bulan Oktober

tak bertuan


kemana kubawa kaki ini
ribuan kilometer telah habis
masih saja perjalanan ini belum berikan jawaban

yang tertulis hanya berakhir di atas kertas
yang terlukis tak pernah beranjak dari kanvasnya
yang terdamba tak lebih dari wujud mimpi

sakiti aku ketika terjaga
lalu apa yang bisa kubuat
sejuta rasa membuncah tak bertuan