Wednesday, April 04, 2007

Puisi Cemara



Angin melasat di tengah hutan cemara
Suaranya lirih, juga mencekam
Hati tersesat jauh dalam belantara
Terasa perih menikam
Di atas selembar kertas puisi bertutur
Mendekap janji tanpa waktu terukur
Di bawah langit yang sama
Di atas tanah yang sama
masih...
Entah sampai kapan