Tuesday, July 10, 2007

Di Tepian

kalau kemarin kau pernah sampai ke tepi
lalu kini terhanyut lagi...

sungguh sebenarnya aku tidak pernah merasakan tepian itu

Jerit

air beriak gelisah ketika dayung mengayun
merobek bening menjadi buih

gelembungnya menari di atas pangkuan gelombang

nahkoda resah pulau tak jua tampak

hati terpasung dibentang jarak

rasa terus bernyanyi dalam jeritan rindu

Lihat


lihat mataku
meski tak dapat kau baca
kuberitahu satu hal
memahami adalah berbeda dengan menerima

tak akan ada lagi kata-kata yang meminta air matamu
telah cukup kuutarakan seluruh batin....

Thursday, June 07, 2007

Lebur

terawang langit di batas jendela
mendung menatap pilu dan angkasa menangis
sendiri dalam bicara
kudapati hujan membelenggu

langkah tertahan ketika detik semakin habis
tubuh terkulai dibenam hujan
kunanti raga datang lengkapi namanya
tak jua hadir tawarkan pundaknya

nelangsa menari riakkan air mata
perlahan pasti....
lebur aku dibadai sedih

Monday, May 28, 2007

Menunggu

menjemput mimpi digerbang pagi
persembahkan puisi dalam sebait rasa
terus begini semasa hidup
dalam bungkam dan bisumu
perihku tersaji dilengkung malam
sampai hatimu terbuka
sampai tanganmu terbuka
menunggu sebaris jawaban
sampai mati...

Di Perbatasan Jingga


ketika jingga sampai di perbatasan
hati tak ubahnya pualam
dingin, karena udara bernyanyi sunyi
kupanggil bayangmu untuk selimuti
kuminta senyummu untuk membelai
dan langit sediakan hangat

Cukup Hanya Tersirat

aku seperti ini adanya
dan memang begini...
mungkin selalu sulit kau hadapi
hingga kata harus tertahan
agar kau tak menarik langkah
pijakanku memang disini
mengamatimu dibalik harapan
lugas tak bisa kau terima
tersiratpun tak apa
selama kau tahu dan mengerti
sudah cukup membuatku tersenyum

Monday, May 14, 2007

Jembatan jiwa


hujan... tirainya bening menembus gelap
ukir senyum dalam naungan perih
jembatan jiwa kulangkah samar
lambaian rindu disambut diam

sepi menyentuh rasanya abadi
oh, air mata kapan terhenti
pada siapa aku mengadu
puisiku semakin bisu

Kuningan 10-12 Mei 2007


terbang tinggi lintasi langit lamunan
masih kukepakkan sayap-sayap mimpi yang lelah
jengah juga menjalin harapan demi harapan
kuputuskan saja untuk menepi

Monday, May 07, 2007

Mimpi Buruk


kalaupun pagi dapat kutemui nanti
kuingin Tuhan sempatkan aku melihatnya
pun jika pagi tak jadi datang untukku
kuharap neraka tak mengisi malam

malam, malam ini....
seoga tak panjang
malam, malam ini....
enggan kulalui

Saturday, May 05, 2007

Melatiku


melati mekar menggoda kalbu
tangkainya merunduk anggun
sesekali terangguk angin
satu tarian telah memesona mata

putih mahkota dalam makna rapuh
dadaku sesak seketika
seakan ia mengerti
ketika mataku berkilatan duka

melatiku...
duniaku begitu keruh
melatiku...
tak sabar ingin aku memetikmu

Danau air mata



aku ingin singgahi danau air matamu
mengundang matahari untuk menguapkannya
mengisinya kembali dengan hujan kebahagiaan

Thursday, April 12, 2007

Behind the broken window


Behind the broken window
My soul has fell apart
Nothing but hallow
My hope is flying trough the clouds
Nothing but pray
Without a clue...

Where am i...?


jika malam tak sempat kutemui
kemana harus kucari mimpi-mimpi itu
atau jika pagi tak lagi menyapa
haruskah kulepas harapan
akan kulihat...
apa yang hidup sediakan untkku

Cerita yang sama...


daun melambai diayun angin
embun jatuh...
daun yang lain berpilin anggun
cerita sederhana disetiap pagi
kusimpul senyum yang sama
ketika cerita berulang

Wednesday, April 11, 2007

Dalam diam

menutup mata beberapa saat
sambil berharap bahwa dunia tak seperti yang kulihat
entah kenapa enggan kubuka mata
semakin lama kupejam
semakin damai...
atau dunia semestinya tak kulihat lagi?

The sky has broken


aku bisa mendengar suaramu
aku bisa membaca suratmu
tapi aku tak bisa melihatmu...memelukmu

Tuesday, April 10, 2007

Mencoba bunuh diri

Jumat malam....
Aku mencoba habisi hidupku
Mencoba mati...
Tapi aku gagal...
Aku harus bunuh hatiku dulu
Lain kali tak akan gagal...

Thursday, April 05, 2007

Someone gave me this...

Mati.....
Kematian....
Berhenti bernapas....

Kata-kata yang sering ku ucap dalam sebuah pinta. Entah, begitu mudah kusuarakan... dalam diam, doa, dikeramaian... selalu.

Wednesday, April 04, 2007

Puisi Cemara



Angin melasat di tengah hutan cemara
Suaranya lirih, juga mencekam
Hati tersesat jauh dalam belantara
Terasa perih menikam
Di atas selembar kertas puisi bertutur
Mendekap janji tanpa waktu terukur
Di bawah langit yang sama
Di atas tanah yang sama
masih...
Entah sampai kapan

Perahu


Hidupku seperti perahu kecil tanpa layar
Berbekal dayung renta yang hanya sebatang
Terus mendayung di lautan tak bertepi
Amuk badai mengguncang...

Berkelit dari lipatan ombak
Sesekali nanar ku tatap langit
Dayungku patah dua
Aku tak pernah sampai

Cinta Dua Takdir


Bulan datang merenung bumi

Peraknya redup alam pun sunyi

Bintang pergi satu demi satu

Malam semakin pekat, tinggal aku sendiri


Cinta, kekasih.. sedang apa kau disana?

Adakah namaku dibibirmu?

Seharusnya aku disana bersamamu

Atau kau disini denganku

Monday, April 02, 2007

Pencarian



Di waktu fajar khayalku terjaga

Pada senja khayalku mencari jalannya

Ketika malam tiba khayalku tertidur dalam sepi...

Hilang 29 Maret, 2007


Hilang...
Dia hilang lagi
Aku terpaku, diam...
Menangis tanpa saksi

Hilang...
Cintaku pergi lagi
Hampa...
Takdir telah merenggutnya...

Monday, January 22, 2007

Hilang


Matikanlah semua yang bernama cinta dari hatiku
Tak ingin menahan sembilu lebih lama
Matikanlah segala rasa dalam bilik-bilik harapan
Tak sanggup lagi ku menanggung

Tanpa rasa can cinta, sudah lebih dari cukup aku merana
Hapuslah semua!.. Musnahkan!!...
Kosonglah wahai batinku... keringlah danau air mata
Jiwa ini terlalu rapuh untuk itu semua

Doaku menjulang pada-Mu
Cinta abadi telah patah
Ketika kutemukan kembali
Sadar bahwa segalanya telah lama punah

Sesal apa lagi yang harus kudapat
Kenangan terlanjur mengalir dalam nadi
Sedang ia memilih membuangku
Aku harus hidup dengan itu???

Rubahlah hatiku menjadi batu
Jelma-lah pantai kalbu sebagai padang gurun
Mengapa semua rasa harus bangkit dari peraduan kekal?
Mengapa tak kau bangkitkan lebih banyak iblis dalam diriku?


-Bogor, 21 Januari 2007-

Thursday, January 18, 2007

Planning... and do it!

Still... at 14 January 2007
I look up to the sky to get some guts
That reality i had to face it... and all intimidation
I decide to handle it with pray
And i'm doing this with dreams...

Trying to build my own house


Januari 14, 2007

Finally after all this time, i'm start to build my own house
A lot of doubt, fear, tears, and hope within
God... please help and guide me to make it...

Wednesday, January 10, 2007

Membatin



Cahaya menggeliat di gerbang pagi
Kembali jiwa lanjutkan perjalanan
Riak-riak gelisah bergemericik
Sampai peluh menyentuh senja

Jengah dalam penantian
Seperti hulu menanti hilir untuk jawaban
Buntu datang tawarkan sengsara
Senyum getir menjadi peraduan

Jika takdir bukanlah akhir
Akal tetap terjunjung
Sampai jasad berkalang tanah
Tanpa nama dan tanda

ketika mati adalah pilihan
Aral tersisa tak perlu disudahi
Meski sendu tetap mengikuti
Biarkan beku dalam ajal