Monday, May 14, 2007

Jembatan jiwa


hujan... tirainya bening menembus gelap
ukir senyum dalam naungan perih
jembatan jiwa kulangkah samar
lambaian rindu disambut diam

sepi menyentuh rasanya abadi
oh, air mata kapan terhenti
pada siapa aku mengadu
puisiku semakin bisu