menjemput mimpi digerbang pagi
persembahkan puisi dalam sebait rasa
terus begini semasa hidup
dalam bungkam dan bisumu
perihku tersaji dilengkung malam
sampai hatimu terbuka
sampai tanganmu terbuka
menunggu sebaris jawaban
sampai mati...
Kemana angin meniup layar.Aku tak perduli perahu mengarah.Wajah mentari kujumpa, bawa aku semakin jauh. Bagaimana aku pulang? Jejak telah hilang dalam lipatan ombak. Aku buta ketika alam menolak difahami.
|