Monday, May 28, 2007
Di Perbatasan Jingga
ketika jingga sampai di perbatasan
hati tak ubahnya pualam
dingin, karena udara bernyanyi sunyi
kupanggil bayangmu untuk selimuti
kuminta senyummu untuk membelai
dan langit sediakan hangat
Kemana angin meniup layar.Aku tak perduli perahu mengarah.Wajah mentari kujumpa, bawa aku semakin jauh. Bagaimana aku pulang? Jejak telah hilang dalam lipatan ombak. Aku buta ketika alam menolak difahami.
|