Thursday, October 05, 2006
Kujang, 7 September 2006
Empat pagi di atas tanah bogor
Terbungkus dingin bius setiap sendi
Nadi berdenyut lambat seperti enggan
Aku terdiam dalam nuansa purnama meredup
Seredup mata yang semakin penat
Galau ini tak mau pergi
Kuhela nafas panjang
Mungkin bebanku akan berkurang
Tapi tak banyak berarti
Segala yang kukejar, melesat terampas angin
Semua yang kumau berlalu enteng tinggalkan ku
Tak ada lagi yang tersisa
Selain kematian menungguku di suatu tempat